
Belum selesai membereskan, mereka sudah menumpahkan balok-balik lego sejumlah 330 pcs di lantai (biasanya ini di motori anak bungsuku yg berusia 4,6 thn)..perlu diketahui anak laki-lakiku yg ke 2 ini tergolong istimewa karena super aktif, sehingga ia memiliki banyak energi untuk melakukan permainan apa saja khususnya lompat-lompat di kasur dan memanjat tralis jendela rumah kami dan terjun ke bawah. Padahal usianya sudah 8 thn di bulan Juni kemarin...
Setiap hari sesudah bermain, aku harus selalu mengingatkan mereka agar tidak segera pergi begitu saja setiap selesai bermain..tapi ya begitu..seperti kemarin ketika aku lupa mengingatkan untuk membereskan mainannya terlebih dahulu sebelum bersepeda keliling kompleks, aku diberinya PR untuk membersihkan rumah yang berantakan. Sedih rasanya melihat segala sesuatu sudah tidak pada tempatnya lagi..beberapa balok lego bertebaran di kolong tempat tidur dan meja, bantal bertebaran tanpa sarungnya...kacau sekali.
Sambil kuletakkan mainan2 tadi ke tempatnya..teringat aku akan sebuah kisah dan nasehat seorang psikolog yg bernama Virgina Satir kepada seorang ibu yang juga kesal dengan jejak sepatu dan kotoran di karpet rumahnya padahal kondisi tersebut sebenarnya menunjukkan kalau orang-orang yang kita kasihi masih ada bersama kita..sehingga patutlah untuk disyukuri keberadaan mereka.
Hmm.... benar juga mensyukuri apa yang apa yang ada dibalik peristiwa yang tidak menyenangkan bagi kita akan membuahkan energi positif yang luar biasa. Bayangkan nasib saudara2 kita di Aceh, Palestin, rohingnya,syiria yang telah banyak kehilangan anggota keluarganya, tentu jika diminta untuk memilih antara rumah yang berantakan atau rumah yang sunyi tanpa kehadiran anak2 tentu mereka lebih memilih anggota keluarganya kembali, kalaulah bisa. Bahkan rumahpun sekarang mereka tak punya..
Oeh karena itu, berfikir bahwa ketika mereka bermain menunjukkan mereka sehat dan sehat itu menghemat uang karena tidak ada peneluaran untuk berobat, maka rasa syukurpun bertambah..
Membayangkan senyum mereka mengembang, tawa mereka riang, tingkah lucu nan menggemaskanpun tergambar..alhamdulillah betapa beruntungnya aku. Tanpa mereka aku tidak akan pernah dipanggil Ummi..Ummi dari 3 orang anak laki – laki, yang diberi kesempatan sekaligus mendapat kepercayaan oleh Allah untuk mendidik mereka agar semoga menjadi anak2 sholeh, sehingga dapat menjadi investasi akhiratku yang tiada putus di masa depan sebagaimana Al- Khansa. Karena mereka adalah penegak bagi Agama Allah, pejuang syariah dan khilafah serta pembawa panji hitam dari khurosan yang akan memimpin dunia dengan adil....Aamiin ya Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar