Saat Athif Sakit

Sholihku ini Athif namanya, si bungsuku (7thn) yang kalo sedang belajar kemudian tidak bisa mengerjakan soal maka dia akan berkata “Sudah ya mi…otakku ini capek atau otakku ini nanti rusak..” ☺☺

Sudah 2 minggu ini dia terbaring lemah karena sakit campak yang memang sedang mewabah di daerah kami, terutama di Homeschooling Group tempat anakku belajar. Sehingga 60% siswanya terjangkiti Campak…

Mendampinginya selama dia sakit, ada banyak rasa…yang kadang bikin baper bin nggregel…

• 1.      Sejak demam menyerang, Athif jadi susah tidur. Ditambah batuk hebat yang tidak pernah berhenti, begitulah campak…membuat Athif tidur tidak teratur. Jika malam dia terbangun, maka pagi hingga siang dia baru bisa tidur, itupun tidak lelap karena batuk yang sering membangunkannya. Dan ketika dia terbangun, tak lama terdengar suara adzan ashar berkumandang…tiba-tiba sholihku menangis, kutanya “Adhe yang sakit mana? Kalo batuk sakit ya?” Dia menggeleng, kemudian menangis lagi…. “kenapa Adhe nangis?” tanyaku lagi. Dengan masih menangis dan terbatuk dia berkata, “ Aku lupa belum sholat subuh sama Dhuhur..”tangisnya pecah kembali penuh penyesalan..Aku speechless…Maasya Allah, ternyata bukan sakit fisiknya yang ia tangisi namun sholatnya yang terlewat yang lebih Ia Khawatiri…Kemudian kucoba untuk menenangkannya dan mengajaknya untuk sholat Ashar, sementara bibirnya terus beristighfar…

• 2.       Hari berikutnya Athif masih demam, batuk dan ditambah dengan pilek menyerang. Athif tidak mau makan, semua makanan rasanya aneh katanya…dan terjadi dialog bertema sakit, tiba-tiba dia bertanya, “ummi, kalo kita sakit dihapus dosanya ya sama Allah?” Kujawab, “Iya dhe, kalo kita sabar mengahadapi sakit, dosa-dosa kita diampuni.” Sambil menangis Athif berkata, “Aku banyak dosanya, aku suka marahan sama temen-temen,… aku dosanya diampuni gak?”, ujarnya sambil menangis. “Iya dhe, diampuni sama Allah..Allah kan maha penyayang dan   pengampun, apalagi kalo Athif jadi anak Sholih”

• 3.       Pernah ketika menjelang tidur, tiba-tiba dia berkata lirih “ Aku pingin masuk surga sama Ummi, Abi, Mas Zidniy, Mas Mufid, Yang Ti, Yang Kung, Mbah Uti, Mbah Kakung, Ammah wida, Ammi Yayan, Dhe Fikri, Ammah sus, Dhe Ulis, Faza…"  Segera kuaminkan saja, keburu mbrebes mii dengernya..

• 4.       Saat bercak campaknya keluar semua, demamnya semakin tinggi dan sedang berada di puncaknya, dia mengeluh..”ummi, Kenapa di otakku selalu ada yang bilang kalau Allah itu jelek, ini dari setan ya mi....aku harus bagaimana? “ Kupeluk dia, sambil kubacakan ta’awudz dan do’a….”yuk, kita dzikir dhe, sebut Allah yang banyak ya, biar setannya pergi” Dan bibirnya pun basah menyebut lafadz Allah, hingga akhirnya tertidur. hu hu hu..Umminya baper lagi

• 5.       Esoknya, demamnya sudah mulai turun di level 38 C . Athif Alhamdulillah sudah mulai mau makan meski baru 2 suap. Menjelang malam ketika kami akan tidur, dia mengingatkan aku terus untuk berdoa sebelum tidur sambil berucap “ Yuk Mi, kita doa dulu, jadi nanti kalo kita meninggal pas tidur bisa masuk surga”. Hiks..hiks…kupeluk dia sambil kami berdoa bersama..

Dulu, kisah tentang seorang anak kecil yang menangisi dosa-dosanya pernah aku baca pada buku Biografi Khalifah Umar bin Abdul Aziz kecil..dan sekarang aku mendapatinya sendiri pada si bungsuku ini…

Haru rasanya..semoga Allah senantiasa menolong kami dan mengirimkan orang-orang sholih di sekitarnya untuk bersama menjaga fitrahnya agar kelak ketika dewasa, tumbuh sebagaimana Khalifah Umar bin Abdul Aziz ra, yang memiliki sikap dan sifat Wara’ (berhati-hati/menjaga diri dari dosa), amanah, zuhud, adil serta bijaksana…

Sebab sejatinya seoarang anak dilahirkan dalam kondisi Fitrah, yaitu Islam..Sebagaimana disabdakan Rasul SAW,

“Setiap anak dilahirkan dlm keadaan fitrah (Islam), maka kedua orang tuanyalah yg menjadikannya Yahudi, Nashrani atau Majusi.” (HR. al-Bukhari&Muslim)

Laa Hawla Wa Laa Quwatta illa billahil ‘Aliyyil ‘Azhim……………….